Minggu, 06 Februari 2011

Sambal Terasi

Saya suka sambal terasi, tapi dengan rasa terasi pada sambal yang 'mild' tidak terlalu tajam.  Terasa sih terasinya, tapi tidak dominan, cukup buat menambah selera.  Terasi yang baik berwarna hitam kecoklatan dengan tekstur yang tidak terlalu keras & tidak lembek juga.  Kalau terasinya berwarna merah sebaiknya dihindari saja karena khawatir ada pewarna Rhodamin B (pewarna tekstil) yang ditambahkan ke dalamnya, bisa berbahaya buat kesehatan.  Terasi juga macam-macam, ada terasi udang, terasi ikan atau campuran keduanya.  Kalau saya biasa memakai terasi udang.

Bahan :
Bawang merah 4 siung
Bawang putih 2 siung
Cabe merah keriting 7 buah
Cabe rawit merah 5 buah
Terasi udang 1/3 sdt
Garam secukupnya
Tomat 1/2 buah

Cara membuat :
1. Tumis semua bahan, sampai terasi matang.
2. Haluskan.
3. Bila perlu ditumis sekali lagi (untuk mengurangi kadar air dari tomat)
4. Hidangkan

Ayam Bakar

Manisnya kecap ... legitnya gula merah ... ditambah gurihnya santan berpadu menambah nikmat cita rasanya.  Bumbunya meresap banget...maunya nambah lagi dan lagi.....
Bahan :
Ayam negeri 1 ekor (dipotong 10)
Kecap manis 2 sdm
Gula merah 2 sdm
Air asam 1/2 sdm
Garam 1 sdt
Merica 1/2 sdt
Kemiri 4 butir
Terasi 1/3 sdt
Bawang merah 6 siung
Bawang putih 3 siung
Daun salam 2 lembar
Daun jeruk 2 lembar
Santan 350 ml (saya pakai kara Sun 1 pak kecil yang 65 ml ditambah air)
Minyak goreng secukupnya (untuk menumis)

Cara membuat :
1. Haluskan garam, merica, kemiri, terasi, bawang merah & bawang putih.
2. Tumis bumbu halus di atas sampai harum lalu tambahkan daun salam dan daun jeruk.
3. Masukkan ayam, aduk-aduk sampai rata.
4. Tambahkan gula merah & kecap manis.
5. Tuang air asam dan sedikit santan, lalu aduk kembali sampai rata dan gula larut.  Biarkan agak meresap.
5. Masukkan sisa santan sambil sesekali diaduk (agar tidak gosong di dasar wajan).  Biarkan sampai meresap dan air surut.
6. Bakar ayam di atas bara api sambil dioles sisa bumbu & sesekali dibalik.
7. Hidangkan.

Botok Mlanding

Mlanding atau petai cina membuat cita rasa yang khas pada botok.  Gula merah yang ditambahkan makin menguatkan rasa nikmatnya.  Saya tidak pernah pakai penyedap (moto) kalau masak...(termasuk aliran yang antipati :D).  Botok ini cuma dimakan pakai nasi hangat aja udah enak, apalagi ditemani sambal terasi dan tempe goreng....wah...wah...bener-bener nikmat....

Bahan :
Kelapa muda parut 500 gr (dari satu butir kelapa yang kecil)
Petai cina (mlanding) 100 gr
Teri medan 100 gr
Daun so/daun melinjo 100 gr (diiris-iris)
Cabe merah keriting 3 buah (dirajang)
Bawang putih 3 siung (dirajang)
Bawang merah 7 siung (dirajang)
Gula merah 1 sdm (disisir)
Garam secukupnya
Air secukupnya (sedikit aja untuk melarutkan gula merahnya, dan agar botoknya 'moist', tidak terlalu kering)
Daun pisang secukupnya (untuk membungkus)
Lidi secukupnya (untuk menyemat, runcingkan ujungnya)

Cara membuat :
1. Campurkan gula merah, garam dan air.
2. Masukkan ke dalam campuran kelapa parut, teri, petai cina, daun so, cabai merah, bawang merah dan bawang putih.  Aduk-aduk sampai tercampur rata.
3. Ambil 2 sdm campuran di atas ke dalam daun pisang, bungkus, semat dengan lidi.
4. Kukus dalam panci selama 30-45 menit hingga matang.
5. Hidangkan.

Jumat, 04 Februari 2011

Tempe Goreng Ungkep

Tempe yang diungkep dengan bumbu ketumbar ini rasanya gurih. Kalau tempenya digoreng biasa, sering nggak laku tuh di meja makan, udah pada bosen kali ya.  Yang ini seperti tempe goreng yang dijual di pecel ayam kaki lima.  Tahu yang diolah seperti ini enak juga lho.


Bahan :
Tempe 1 lonjor (saya pakai yang dibungkus daun)
Ketumbar 1 sdt
Bawang putih 3 siung
Kunyit 1 cm
Garam 1 sdt
Air 250 ml (untuk merebus)
Minyak secukupnya (untuk menggoreng)

Cara Membuat :
1. Haluskan ketumbar, garam, bawang putih dan kunyit.
2. Masukkan air ke dalam wajan beserta bumbu yang telah dihaluskan.
3. Iris tempe setebal 1 cm dan masukkan ke dalamnya.
3. Ungkep hingga meresap (air habis) sambil sesekali dibalik.
4. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan hingga matang.

Kamis, 03 Februari 2011

Tumis Paria

Rasa paria yang pahit ini konon menurut penelitian memiliki fungsi sebagai zat anti kanker.  Dulu aku paling nggak suka sama yang namanya pare (paria), tapi berkat mama mertuaku (alm) sekarang jadi makanan favourit karena nggak terlalu pahit setelah diolah.  Coba deh...hati-hati jadi ketagihan...

Bahan :
Paria 3 buah (diiris-iris tipis)
Cabe merah keriting 1 buah (dirajang)
Bawang merah 3 siung (dirajang)
Bawang putih 2 siung (dirajang)
Teri medan 3 sdm           
Daun salam 1 lembar
Lengkuas 1 cm (dimemarkan)
Garam  secukupnya
Minyak goreng  secukupnya (untuk menumis)

Cara Membuat :
1. Paria diremas-remas bersama garam (sekitar 1 sdm) dan biarkan selama 20 menit (untuk mengurangi rasa pahit) kemudian cuci.
2. Tumis bawang merah, bawang putih dan cabe merah dalam minyak goreng yang telah dipanaskan hingga harum.
3. Masukkan paria & teri medan, aduk sebentar.
4. Tambahkan garam, daun salam dan lengkuas.
5. Aduk-aduk kembali hingga matang.
6. Hidangkan.

Soup Tofu Kaldu

Rasanya seger banget, apalagi kalau dimakan hangat-hangat...hmmm...

Bahan :
Wortel kecil 3 buah
Tofu 1 bungkus (dipotong-potong setebal 1 cm)
Daun bawang 1 batang (diiris-iris)
Ayam 1 potong (direbus, dipotong dadu, simpan kaldunya)
Bawang putih 3 siung (dirajang)
Garam, lada, pala secukupnya       
Minyak goreng secukupnya (untuk menumis)

      Cara Membuat :
      1. Tumis bawang putih dalam minyak goreng yang telah dipanaskan hingga harum.
        2.   Masukkan wortel, tumis sebentar.
        3.   Tambahkan garam, lada & pala, tumis kembali.
        4.    Masukkan kaldu & potongan ayam, aduk-aduk dan masak sampai wortel agak empuk (sekitar 7 menit).
        5.    Masukkan tofu & daun bawang, biarkan sekitar 3 menit hingga matang (jangan terlalu banyak diaduk agar tofu tidak hancur).
        6.    Hidangkan.